Anantanews.com- Usin Abdiansyah Putra Sembiring SH Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu mempertanyakan alasan provinsi Bengkulu yang sampai saat ini tidak menerima dana bagi hasil bidang kelautan dan perikanan.
Provinsi Bengkulu sendiri dengan garis pantai sepanjang 525 KM jelas menyimpan sumber daya laut yang luar biasa.
Dengan sumber daya yang melimpah dan tersebar di hampir seluruh daerah di provinsi Bengkulu tentu nya hal tersebut menjadi tanda Tanya besar bagi Usin.
Sayangnya, meski memiliki potensi kemaritiman yang potensial, Provinsi Bengkulu tidak pernah menerima Dana Bagi Hasil (DBH) bidang Kelautan sampai tahun 2023 juga tidak mendapatkan.
Mengapa Provinsi Bengkulu tidak mendapatkan Dana Bagi Hasil bidang Kelautan dan Perikanan ?
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Usin Abdisyah Putra Sembiring SH mengatakan, Komisi 2 DPRD Provinsi Bengkulu melakukan penulusuran dan koordinasi ke BKIPM Palembang dan didapat penyebab kenapa Provinsi Bengkulu tidak pernah mendapatkan DBH bidang kelautan.
“Karena kekayaan hasil kelautan dan perikanan kita yang banyak diekspor melalui perusahaan yang tidak terdaftar dan tidak tercatat sebagai hasil laut Provinsi Bengkulu,” ujar politisi Partai Hanura ini.
Usin Sembiring juga mengatakan, berdasarkan hasil penelusuran Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, termasuk juga hasil tambak udang yang ada di Provinsi Bengkulu, ” mereka hanya suplier pada perusahaan eksportir,” jelasnya Jumat (11/11/22).
Usin mengatakan, Pemprov bersama kabupaten dan kota wilayah pesisir Bengkulu sudah seharusnya mendorong optimalisasi pendapatan dari hasil tangkap yang terkoordinir dalam Pelabuhan Perikanan sebagai tempat pendaratan pertama hasil laut dari alat tangkap.
Pemprov Bengkulu bersama Pemkab/Pemkot di wilayah pesisir Bengkulu harus melakukan penguatan kelembagaan UKM/UMKM dengan pelatihan dan pendampingan agar mendapatkan sertifikat HACCP dan HC sebagai syarat Eksport olahan makanan dari Hasil Laut kita yang kaya raya ini.
“Jangan sampai kita punya kekayaan diatasnamakan Provinsi lain. Ibarat pepatah, Sapi punya Susu, kambing punya Nama,” tegas Usin. (Adv)